Surat Terbuka Untuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Pihak Terkait

candi borobudur
Candi Borobudur


Yang Terhormat
- Bapak Mentri Pariwisata Ekonomi dan Kreatif
- Bapak Mentri BUMN
- Bapak Mentri Pendidikan dan Kebudayaan
- Dirjen Pendidikan dan Kebudayaan
- Gubernur Jawa Tengah
- Direksi PT Taman Wisata dan Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko
(Mohon maaf bila ada Pihak terkait yang belum saya sebutkan)

Saya sangat senang dengan diberikan kelonggaran bagi wisatawan saat berkunjung ke Borobudur untuk boleh naik sampai di Arupadatu meski harus dengan S&K berlaku dengan alasan Pembatasan.
Organisasi kami PHPI (Perkumpulan HImpunan Pramuwisata Indoneisa) dan juga ASITA (Asosiasi Travel Agent) bisa mengerti. Bila ASITA tidak menganggarkan anggaran untuk teman-teman Tour Guide di HPI kami masih bisa memahami.

Yang tidak kami pahami adalah ketersediaan SDM untuk lokal Guide di Borobudur sendiri, sudahkah dipikirkan bahwa Wisatawan yang datang bukan hanya dari Indonesia Melayu maupun Inggris, Amerika saja namun ada juga dari Korea, Jepang, China, Rusia, Italia, Spanyol, Jerman, Perancis dll.
Mungkin sudah ada namun hanya sebagian bahasa saja dan jumlahnya pun terbatas..Kami masih sabar untuk sharing tour menuju Borobudur mulai dari Lalitavisthara langsung ke Arupadhatu (karena tiap Selasa-Minggu Temanya berbeda). Namun bila hampir lebih dari bebarapa menit, apakah salah bila kami hilang kesabaran??

Dikarenakan Lokal Guide Borobudur habis, untuk Bahasa Tertentu, sedangkan Kami yang bisa menguasai bahasa tersebut untuk naik harus dikenakan charge..??

Bukan masalah nominal yang harus kami bayar, namun tentunya bisa dibuat Aturan yang Fleksibel..ada pengecualian.

Sangat disayangkan sekali aturan yang dibuat memang masih trial, tapi tentunya pembuat aturan harus melakukan survey, research terlebih dahulu sebelum memutuskan.

Program Tour yang kami bawa bukan hanya ke Borobudur, tapi ada rangkaian program lain, yang tentunya bila mundur dari jadwal berdampak ke yang lainnya..

Sepertinya keresahan yang saya alami juga dirasakan teman-teman saya yang lain.
Mohon maaf Bapak- bapak yang Terhormat dan teman-teman bila saya harus 'menyampah untuk curhat disini'

Semoga unek-unek dan keresahan kita semua bisa ada solusi terbaik.

Demi PARIWISATA iNDONESIA...
Terima Kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar